"Saya telah menikmati hari-hari bermain gitar dan bermusik dengan Queen tetapi suatu kepuasan tersendiri dapat mempublikasikan tesis saya. Saya telah tertarik dengan dunia astronomi bertahun-tahun dan sangat bahagia akhirnya dapat meraih gelar Ph.D tahun lalu dan mempublikasikan studi saya tentang cahaya Zodiak dalam sebuah buku,” kata May.
Tesis yang sudah disusun lengkap tersebut dicetak dalam sebuah buku yang berjudul "A Survey of Radial Velocities in the Zodiacal Dust Cloud" (Springer and Canopus Publishing Ltd., 2008). Dalam tesisnya, May menguji fenomena misterius yang dikenal dengan cahaya Zodiak (cahaya fajar) yakni cahaya yang berbentuk kerucut berpendar di langit sebelah barat setelah matahari tenggelam dan di sebelah timur sebelum matahari terbit.
Fenomena ini lebih mudah diamati di daerah rural karena langit yang gelap tanpa gangguan lampu penerangan. Cahaya zodiak ini sekitar 2-3 jam sebelum matahari terbit di sebelah timur. Munculnya cahaya tersebut dapat mengelabui orang karena dikira cahaya Matahari pada pagi hari ini. Seorang astronom Persia yang hidup sekitar abad ke-12 menunjukkan fenomena ini sebagai sinar fajar palsu dalam suatu puisi.
Tesis May tersebut memfokuskan pada suatu alat yang dapat merekam 250 hasil pemindaian terhadap cahaya Zodiak tersebut pada pagi dan petang hari antara 1971 dan 1972. Perekamannya menggunakan Spektrometer Fabry-Perot yang terletak di Observatorio del Teide di Izana,Tenerife, salah satu observatorium terbesar di Kepulauan Canary.
Brian May menerima gelar doktornya pada 24 Agustus 2007 dari Universitas Imperial, London. Ia juga akan ditunjuk menjadi rektor di Universitas John Moores Liverpool pada November di tahun yang sama. Dua prestasi itu menunjukkan kalau Brian May tak hanya maestro gitaris tapi juga unggul di bidang lain
Tesis yang sudah disusun lengkap tersebut dicetak dalam sebuah buku yang berjudul "A Survey of Radial Velocities in the Zodiacal Dust Cloud" (Springer and Canopus Publishing Ltd., 2008). Dalam tesisnya, May menguji fenomena misterius yang dikenal dengan cahaya Zodiak (cahaya fajar) yakni cahaya yang berbentuk kerucut berpendar di langit sebelah barat setelah matahari tenggelam dan di sebelah timur sebelum matahari terbit.
Fenomena ini lebih mudah diamati di daerah rural karena langit yang gelap tanpa gangguan lampu penerangan. Cahaya zodiak ini sekitar 2-3 jam sebelum matahari terbit di sebelah timur. Munculnya cahaya tersebut dapat mengelabui orang karena dikira cahaya Matahari pada pagi hari ini. Seorang astronom Persia yang hidup sekitar abad ke-12 menunjukkan fenomena ini sebagai sinar fajar palsu dalam suatu puisi.
Tesis May tersebut memfokuskan pada suatu alat yang dapat merekam 250 hasil pemindaian terhadap cahaya Zodiak tersebut pada pagi dan petang hari antara 1971 dan 1972. Perekamannya menggunakan Spektrometer Fabry-Perot yang terletak di Observatorio del Teide di Izana,Tenerife, salah satu observatorium terbesar di Kepulauan Canary.
Brian May menerima gelar doktornya pada 24 Agustus 2007 dari Universitas Imperial, London. Ia juga akan ditunjuk menjadi rektor di Universitas John Moores Liverpool pada November di tahun yang sama. Dua prestasi itu menunjukkan kalau Brian May tak hanya maestro gitaris tapi juga unggul di bidang lain
No comments:
Post a Comment