Dalam
memelihara burung lebih dari satu Aturan umum menjaga performa burung, burung
macet, burung sakit, mabung, teler, gacor, anis merah, murai batu, cucak rowo,
cucak ijo. Banyak penghobi burung yang menanyakan bagaimana hukumnya memelihara
burung lebih dari satu agar semua burung terjaga performanya. Hal ini
sebenarnya pernah saya tulis di banyak jawaban atas pertanyaan teman-teman.
Namun ada baiknya saya tulis lagi review-nya.
1. Jangan menempatkan sesama
burung fighter dalam satu rumah. Yang termasuk burung fighter (petarung) murni
adalah murai batu, kacer (poci/skoci maupun hitam), sulingan/tledekan, dan
decu. Risikonya, salah satu di antarnya akan ngedrop atau malah kedua-duanya
ngedrop. Dengan demikian, kalau terpaksa memelihara burung fighter lebih dari
satu, dipisah jauh sampai keduanya sama-sama merasa tidak diserang wilayah
teritorialnya. Hal ini memang kadang tidak berlaku untuk burung-burung fighter
yang sama-sama dipelihara sejak keduanya belum dewasa/bunyi. Kalau burung
dipelihara sejak masih sama-sama belum memiliki klaim teritory tertentu,
keduanya bisa saling bertoleransi dan tidak saling menyerang. Juga misalnya
antara indukan dan anak-anak gerenasi penerusnya selama keduanya tidak pernah
berpisah dalam waktu lama. Kalau sudah dipisah lama, kalau dipertemukan lagi
akan tetap tarung memperebutkan wilayah teritory (wilayah kekuasaan).
2. Jangan menempatkan burung
apapun yang masih muda/belum gacor di dekat burung apapun yang sudah gacor.
Kalau untuk tujuan pemasteran, burung yang muda dikerodong dan jangan
ditempel/gantang berdekatan.
3. Jangan menempatkan burung
yang sedang mabung di dekat burung apapun yang gacor. Sama denga poin kedua di
atas, kalau untuk tujuan pemasteran, burung yang mabung dikerodong dan jangan
ditempel/gantang berdekatan.
4. Jangan memelihara
burung-burung bersuara setan atau suara mati untuk jenis burung lainnya.
Termasuk yang dikenal sebagai suara mati untuk burung yang lainnya adalah suara
aseli cucak hijau, cucak rowo, perkutut dan suara bervolume rendah lainnya.
Jika murai atau kacer Anda bersuara lagu aseli
cucak hijau atau cucak rowo, maka dia sering dianggap punya suara setan/tidak
disukai. Lain misalnya cucakrowo dimaster suara cucak rowo karena itu adalah
lagu yang diharapkan. Cucakrowo yang punya lagu kicauan suara lovebird
misalnya, ya akan disebut CR dengan bersuara mati. Jadi apa yang disebut suara
setan adalah suara/lagu yang lazim dianggap jelek di dunia lomba untuk dimikiki
burung-burung jenis tertentu lainnya. Dengan demikian, kalau Anda memelihara
burung dalam jumlah lebih dari satu, selama tidak menyalahi
pantangan di atas, secara
umum tidak masalah. Enjoy
Terimakasih kepada sumber : agroburung.com
krozden.com
ReplyDelete