Untuk memudahkan anda membaca keseluruhan Isi dari Novel "Hilangnya Cinta Sejati" Oleh Danial, silahkan masuk ke tag Galeri di blog http://berbagirasasejutailmu.blogspot.com ini, dan cari judul pada sub judul Novel "Hilangnya Cinta Sejati" Oleh Danial Bab I dan selanjutnya.
Awal Kisah, Setelah
Lulus SMA
HOREEEE….Aku lulus aku lulus…
Hari itu adalah pengumuman kelulusan di sekolah SMA
ku di SMK Kesuma Bangsa 1 Depok. Aku bersama teman teman dekatku Agung, Syarif, Dody, Kubil, dan Slamet berkumpul bercampur baur dengan semua anak
kelas tiga di lapangan depan kantor
untuk melihat hasil pengumuman kelulusan, yang sudah ditempel di papan mading.
Alhamdulillah semua temen satu kelasku lulus. Aku sendiri lulus dengan nilai
yang cukup memuaskan.Terlihat wajah-wajah gembira di sebagian besar anak-anak
yang berkumpul namun ada beberapa orang yang terlihat sedih karena hasil ujian
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melengkapi kegembiraan Aku dan
teman satu gengku langsung pulang dan menuju rumah Kubil, karena memang selama ini rumah kubil selalu dijadikan markas
kami untuk berkumpul diwaktu pulang sekolah ataupun saat ngumpul di hari libur,
dan hari ini kami bermaksud untuk merayakan kelulusan sekaligus menghabiskan
waktu kangen-kangenan, karena mungkin
kami tidak akan bertemu kembali.
Sesampainya di rumah Kubil kami disambut
pertanyaan ibu nya Kubil. bagaimana Bil, kamu lulus ngga? Kubil pun segera
menjawab. lulus mah, kami semua lulus , O ya sukur lah, ya sudah kalau begitu
ajak masuk semua teman kamu kebetulan nih mamah baru beli buah-buahan untuk membuat
rujak..Agung temanku yang berasal dari Lenteng Agung - Jakarta selatan ikut
bicara, wah terimakasih tante, kebetulan hari ini rasanya panas sekali, cocok
kalau makan rujak, tidak lupa sama es sirupnya kan tante? Yah kalian tuh memang pengennya dikasih lebih saja.
sudah untung dibuatkan rujak, masih
minta es sirup juga. Kata ibunya kubil sambil bercanda. Ya sudah deh tante,
kami saja yang membuat rujak, tante tolong buatkan es sirup nya saja kataku.. dan
kami semua sibuk.
Banyak hal yang kami bahas disaat kita berkumpul disana, mulai dari bercanda sampai hal yang serius kamibicarakan. Mulai dari perkenalan kami ketika awal masuk sekolah dahulu sampai merancang masa depan masing-masing kami ungkapkan.
Tidak terasa
waktu sudah menunjukkan puku 03.00 sore maka kami pun berpamitan untuk pulang
ke rumah masing-masing. O ya waktu dulu aku sekolah di biayai tante ku di Kota
Depok dengan maksud agar anaknya, yang tiada lain adalah sepupuku lebih rajin
belajar karena bisa belajar bareng denganku.
walaupun begitu, orang tuaku tetap memberikan aku uang untuk kebutuhan
sekolah. Sesampainya di rumah aku
ditanya perihal kelulusan oleh tanteku, akupun menjawab pendek saja, lulus
tante. Ya sudah kamu mandi dulu sana, terus makan, kita tunggu om kamu pulang
kantor, kita bicarakan kelanjutan sekolahmu, tante Juju melanjutkan omongannya
. Tanpa banyak bicara aku langsung masuk kamar, meletakkan tas dan langsung
pergi ke kamar mandi..
Singkat cerita hari sudah mulai gelap dan kami pun duduk di ruang tengah, tidak ketinggalan buah hati mereka yaitu Santo dan Sarah. Pa, Galang kan sudah lulus sekolahnya terus kira-kira kita mau lanjutkan kemana? Tante Juju membuka pembicaraan. Om Yanto pun menjawab, sebetulnya papa ingin Galang melanjutkan kuliah di STT TELKOM agar setelah lulus nanti bisa langsung bekerja di TELKOM, atau di Indosat seperti papa, tapi itu sih bagaimana keputusan Galang saja kalau untuk biaya Insya Allah kita siap mah. Bagaimana Galang? Kata Om Yanto pula. Namun karena berbagai pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah.
Karena pada kelulusan tahun itu sekolahku tidak mengadakan tur bersama, Beberapa teman-teman berinisiatif, untuk mengadakan tur sendiri tanpa dibarengi guru pembimbing. Dipilihlah sebuah rencana untuk menginap di vila Puncak - Bogor selama tiga hari tiga malam. Indra sebagai koordinator piknik kala itu. Ada kurang lebih 30 siswa yang ikut menginap di vila semua nya laki-laki, maklum STM. Tetapi bagi siswa yang akan membawa teman kekasihnya diperbolehkan asalkan membayar dua kali lipat.
Yaa BT deh,
iya karena waktu itu aku sedang tidak
mempunyai kekasih, ya terpaksa aku pergi seorang diri. Tapi untungnya aku bukan satu-satu nya
orang jomblo yang ikut , ada banyak temanku yang juga pergi sendiri. Tentu saja
alasan nya macam-macam, ada yang kekasihnya tidak ingin ikut karena takut kena marah orang tuanya dan
lain sebagainya. Selama disana kami benar benar berpesta layaknya anak muda
yang baru mendapatkan kebebasan. bahkan ada yang jarang keluar dari kamar,
tidak tahu apa yang mereka lakukan he he..
Aku dan teman temanku yang jomblo khususnya tetap menikmati suasana sunyi dan sejuknya vila asri yang terletak di perbukitan puncak tersebut. Kita tidak berhenti bernyanyi, tertawa, bercanda dan menciptakan permainan-permainan yang membuat hati bertambah senang, salah satu permainan yang cukup gila yang kami lakukan saat itu ialah permainan kartu remi, iya remi, namun kami melakukan nya dengan cukup sadis, karena siapa yang kalah harus berani berendam di kolam renang selama lima belas detik dan itu dilakukan malam hari, bisa dibayangkan bagaimana dingin nya karena suhu pada malam hari disana cukup dingin apalagi harus berendam di kolam renang. ( Hai teman-teman gimana kabar kalian sekarang, masih ingatkah masa-masa indah kita dulu? Masa itu tidak akan terulang lagi teman, sekarang kita sibuk dengan urusan kita masing-masing bahkan kadang tidak ada waktu untuk menghibur diri..semoga kalian ingat aku ya temanku…Remon, Q-noy, Ceper, Cilok, Baong, Dablang, Cilek, Kubil, Matay, dll in memoriam)
Sepulang dari liburan di vila, kami terpisah menjadi beberapa grup sesuai dengan jurusan arah rumah masing-masing. Aku sendiri pulang naik angkutan kota dari terminal Depok bersama tiga orang teman, Jamal, Suhartono, dan Dablang (nama samaran) lupa nama aslinya. Dengan tidak direncanakan sebelumnya kami pun sepakat untuk pulang ke rumah dan langsung pergi untuk Camping ke Gunung Gede Pangrango di daerah Sukabumi. Gila memang setelah beberapa hari bersenang senang di vila rupanya itu belum cukup bagi kami berempat. Setelah menyiapkan perlengkapan dan perbekalan, kami pun langsung berangkat dengan menumpang kereta listrik dari Stasiun Depok Baru sampai Stasiun Bogor, Lalu melanjutkan dengan Kereta ekonomi jurusan Sukabumi. Oya waktu itu kami jadi berlima karena seorang teman dari sekolah lain turut ikut bersama kami, nama nya Bule, seorang keturunan tionghoa dengan tubuh yang sangat atletis untuk remaja seumuran kami. Ya maklum dia hobinya fitness.
Hari kamis waktu itu sore hari kami sampai di area perkemahan Gunung Gede Pangrango, kamipun langsung mencari tempat yang pas dan langsung mendirikan tenda. Kami tinggal beberapa hari dan pulang hari Minggu sore. Tidak banyak kenangan saat itu, hanya kenangan biasa sebagaimana orang camping, karena waktu itu kita tidak membawa Kodak (camera foto) jadi tidak ada momen-momen yang terabadikan. Namun kami tetap enjoy, apalagi sepulang dari sana kami sempat berkenalan dengan perempuan anak Sukabumi yang kebetulan bekerja di kota Depok. Sepanjang perjalanan di dalam kereta ekonomi jurusan Sukabumi - Bogor kami bercengkrama sampai saling tukar alamat dan telfon rumah, maklum waktu itu kan belum banyak orang yang mempunyai Hand Phone, hanya segelintir orang-orang bonafid saja yang sudah punya. Sepulang dari camping kegiatan aku sehari-hari hanya tinggal di rumah diisi dengan aktifitas yang aku lakukan hanya untuk mengusir suntuk, setiap hari hampir sama begitu, dan waktu seakan berjalan sangat lambat.
Cukup lama aku jadi pengangguran di rumah Tante Juju, mungkin kurang lebih empat bulan setiap hari hanya antar jemput adik sepupuku sekolah, berkumpul bersama teman-teman, sampai sibuk membuat surat lamaran kerja. Tidak kurang dari tujuh buah surat lamaran kerja aku kirimkan ke perusahaan yang membutuhkan karyawan. Hasilnya semua kurang memuaskan, ada yang kurang memeuhi syarat, ada yang harus membayar uang training terlebih dahulu, bahkan beberapa surat lamaran ku tidak mendapatkan balasan sama sekali.
Novel "Hilangnya Cinta Sejati" Oleh Danial Bab I
No comments:
Post a Comment