Bulan ini Bangsa Indonesia akan dihadapkan pada perhelatan besar yang di selenggarakan tiap lima tahun sekali.PEMILU (Pemilihan Umum), yang kata nya sih pesta demokrasi, yang kalau di bahasa inggris-kan menjadi PARTY DEMO-CRAZY, Pesta=Party, demokrasi=democrasi/ democrazy...pesta pertunjukan gila.Ironis memang dalam kondisi ekonomi negara yang sedang terpuruk,negara harus mengeluarkan anggaran sampai milyaran atau bahkan triliun-an rupiah sebuah harga yang sangat mahal tentunya,dengan dalih untuk mengubah negara menuju kehidupan yang lebih baik dalam segala bidang...SETUJU ???
menurut saya sebagai orang awam yang nota bene tidak paham dunia politik yang carut marut mending alihkan angaran yang BEJIBUN itu untuk memajukan bangsa ini dengan cara lain,memajukan dunia pendidikan,pertanian,perdagangan misalnya.karena menurut saya seorang kepala negara tidak akan bisa membuktikan keberhasilannya dalam jangka waktu yang sempit itu(lima tahun) bila dibandingkan pengeluaran negara untuk pemilu,dan anggaran lainya dengan pemasukan kas negara dan kemajuan negara ini sendiri selama masa kekuasaan nya itu...siapa pun kepala negara kita menurut ku sama saja.lebih baik pilih satu orang terus dukung dan support lalu terima kelebihan nya dan koreksi kekurangan nya kasih masukan masukan ide cemerlang untuk menhilangkan kekurangan nya itu.
Contoh Capres dari partai A jadi presiden maka partai B sampai z harus lapang dada untuk mempercayakan sekaligus memback-up dan melengkapi dengan secara bersama-sama membangun Indonesia tercinta ini...
Tapi sulit memang mencapai cita cita yang terlanjur kita gantungkan setinggi langit itu, atau mungkin IMPOSIBLE bagi kita untuk mencapainya.
Presiden, itu dalam ruang linkup yang besar,Dalam sekala kecil saja kita tidak bisa melapangkan dada untuk menerima kekalahan kita...Contoh,he he lagi lagi contoh,kok banyak banget contoh ya ? memang kita bisa banget kalau nyari contoh menilai dan memponis kekurangan orang, tapi pengalaman adalah guru yang paling baik sih...ih contohnya apa sih...?? eh iya contoh nya adalah dalam pemilihan sekala kecil aja misalnya pemilihan kepala dusun,Si A terpilih dan berhak menjadi kadus....ee ee ee apaan tuh kok Si B mengerahkan pasukan kelompok nya untuk demonstrasi mesti pake kekerasan dan pengrusakan pula.
Dimana predikat kita yang selama ini di gembor gemborkan di DUNIA bahkan di promosikan oleh guru kita sejak kita pertama kali menjilat (klu memakan takut ga abis he he) bangku sekolah yang katanya "Indonesia ramah,cinta damai,lapang dada dan yang baek lainnya" Yang ada kita acuma pandai/pinter,pandai memuji diri sendiri, pinter menjelekan orang lain...coba kamu cari contohnya.!!
wah banyak banget mas klu di tulis, belakangan ini teve ku aja sampe rusak karena semua yang ada di dalam nya saling muji kelompok nya sendiri menjelekkan kelompok lain,terus pada demo sambil ngerusak semua barang yang kelihatan di dalam TV sampe datang penegak hukum rusuh deh....
INTINYA JADI LAH DIRI SENDIRI, kalau kata si ujang Rchard mah "BE YOURSELF"semua berasal dari diri kita masing masing
menurut saya sebagai orang awam yang nota bene tidak paham dunia politik yang carut marut mending alihkan angaran yang BEJIBUN itu untuk memajukan bangsa ini dengan cara lain,memajukan dunia pendidikan,pertanian,perdagangan misalnya.karena menurut saya seorang kepala negara tidak akan bisa membuktikan keberhasilannya dalam jangka waktu yang sempit itu(lima tahun) bila dibandingkan pengeluaran negara untuk pemilu,dan anggaran lainya dengan pemasukan kas negara dan kemajuan negara ini sendiri selama masa kekuasaan nya itu...siapa pun kepala negara kita menurut ku sama saja.lebih baik pilih satu orang terus dukung dan support lalu terima kelebihan nya dan koreksi kekurangan nya kasih masukan masukan ide cemerlang untuk menhilangkan kekurangan nya itu.
Contoh Capres dari partai A jadi presiden maka partai B sampai z harus lapang dada untuk mempercayakan sekaligus memback-up dan melengkapi dengan secara bersama-sama membangun Indonesia tercinta ini...
Tapi sulit memang mencapai cita cita yang terlanjur kita gantungkan setinggi langit itu, atau mungkin IMPOSIBLE bagi kita untuk mencapainya.
Presiden, itu dalam ruang linkup yang besar,Dalam sekala kecil saja kita tidak bisa melapangkan dada untuk menerima kekalahan kita...Contoh,he he lagi lagi contoh,kok banyak banget contoh ya ? memang kita bisa banget kalau nyari contoh menilai dan memponis kekurangan orang, tapi pengalaman adalah guru yang paling baik sih...ih contohnya apa sih...?? eh iya contoh nya adalah dalam pemilihan sekala kecil aja misalnya pemilihan kepala dusun,Si A terpilih dan berhak menjadi kadus....ee ee ee apaan tuh kok Si B mengerahkan pasukan kelompok nya untuk demonstrasi mesti pake kekerasan dan pengrusakan pula.
Dimana predikat kita yang selama ini di gembor gemborkan di DUNIA bahkan di promosikan oleh guru kita sejak kita pertama kali menjilat (klu memakan takut ga abis he he) bangku sekolah yang katanya "Indonesia ramah,cinta damai,lapang dada dan yang baek lainnya" Yang ada kita acuma pandai/pinter,pandai memuji diri sendiri, pinter menjelekan orang lain...coba kamu cari contohnya.!!
wah banyak banget mas klu di tulis, belakangan ini teve ku aja sampe rusak karena semua yang ada di dalam nya saling muji kelompok nya sendiri menjelekkan kelompok lain,terus pada demo sambil ngerusak semua barang yang kelihatan di dalam TV sampe datang penegak hukum rusuh deh....
INTINYA JADI LAH DIRI SENDIRI, kalau kata si ujang Rchard mah "BE YOURSELF"semua berasal dari diri kita masing masing
No comments:
Post a Comment